Jumat, 01 Juli 2016

Sekolah Negeri, Untuk Siapa?

Sementara sekolah-sekolah negeri favorite mulai sibuk menjaring siswa-siswa berprestasi, lantas kemanakah larinya siswa-siswa yang "dianggap" tidak berprestasi? Dengan tidak bermaksud mengabaikan prestasi anak yang dicapai dengan kesungguhan dan kegigihan dalam belajar, saya sering berpikir, "Apakah pelayanan pendidikan yang maksimal hanya untuk anak-anak pintar?" Bukankah anak-anak yang kurang berprestasi pun layak dan pantas mendapatkan pelayanan pendidikan yang maksimal?
Dan saya sungguh merasa salut, dengan sekolah-sekolah yang mau menerima dan menampung anak-anak yang dicap "bodoh, nakal, dan berandalan." Kesediaan untuk menerima dan mendidik mereka merupakan hal yang luar biasa. Karena kewajiban negara bukan hanya memintarkan siswa yang pintar saja, akan tetapi mencerdaskan seluruh anak bangsa tanpa terkecuali. Menjadikan mereka anak-anak yang cerdas tidak hanya dalam segi akademik, melainkan juga cerdas emosional dan spiritual. Bukankah begitu yang tertera dalam amanat pendidikan nasional kita?
Dan karena pendidikan bukan hanya milik anak-anak pintar, sangat bijak kiranya apabila sistem seleksi di sekolah -sekolah tidak lagi hanya untuk memilah-milah yang pintar dengan yang tidak pintar. Akan tetapi, alangkah bijaknya apabila seleksi itu hanya untuk memetakan kemampuan siswa saja guna kepentingan proses pembelajaran.
Wallahualam...

27 Mei pukul 13:19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dua minggu di rumah saja

Setelah dua Minggu di rumah saja. Beberapa hari ini hujan mengguyur tak kenal ampun. Tak ada yang tahu akan seperti apa hidup ini.