Jumat, 01 Juli 2016

Belajar dari Ki Hajar Dewantara

Salah satu hal yang menarik dari pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah bahwa menurutnya, anak yang belajar dalam kondisi di bawah paksaan dan hukuman, apabila telah dewasa, mereka tidak akan mampu bekerja kalau tidak dipaksa atau kalau tidak ada perintah. Itulah kenapa Ki Hajar Dewantara tidak mengikuti pola pendidikan barat waktu itu yang memiliki ciri 'perintah', 'hukuman', dan 'ketertiban'. Hukuman yang diberlakukan biasanya untuk mencegah terjadinya perbuatan yang salah pada anak didik, dan biasanya tidak seimbang dengan kesalahan anak. Menurut Ki Hajar Dewantara, model pendekatan pendidikan seperti itu merupakan salah satu bentuk perkosaan terhadap kehidupan batin anak-anak.
Oleh karenanya, Ki Hajar Dewantara lebih menekankan pendekatan yang bersifat Momong, Among, dan Ngemong. Anak didik dipimpin dan dibimbing untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya, sehingga peran guru adalah sebagai pendamping dan orang yang membantu mengarahkan siswa sesuai dengan perkembangannya. Hal itu selaras dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara sendiri, yaitu menurutnya pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam artian menjadi manusia yang mandiri, yang tidak tergantung kepada orang lain baik lahir maupun batin.

Ramadhan,
26 Juni 2016
07:26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dua minggu di rumah saja

Setelah dua Minggu di rumah saja. Beberapa hari ini hujan mengguyur tak kenal ampun. Tak ada yang tahu akan seperti apa hidup ini.