Jumat, 01 Juli 2016

Rendezvous

Aku masih ingat, pada ramadhan tahun lalu, suatu malam aku terduduk di teras sebuah masjid. Menatap langit yang megah dengan mataku yang itu-itu saja. Mata yang sama yang menatap hidup juga dengan cara yang sama. Malam itu, bulan menggantung jenaka. Setengah purnama, dan tersenyum pula. Dan aku mulai bertanya-tanya, "Ramadhan ini untuk siapa?"

Aku masih menatap langit yang sama dengan mata yang masih itu-itu saja, ketika tanya yang sama lagi-lagi masih tak bisa kujawab dengan kata-kata apapun juga. Hanya bulan yang menggantung jenaka melempar senyum dengan kerling mata padaku. Dia seolah berkata, "Hai manusia, mampuslah karena kau memiliki hati!" Ya..dan aku pun mulai merabai dada dengan jantung yang tak lagi di tempatnya.

Hari ini..aku sedang mengenang ramadhan yang sama. Masih dengan hati yang itu-itu juga. Dan aku mulai merabai dada..yang kurasa..dengan jantung yang lagi-lagi belum kembali ke tempatnya.

"Selamat jadi manusia!" Ujar bulan yang bahkan belum jadi setengah purnama.

Sudut Jendela
04 Juni 2016
16:16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dua minggu di rumah saja

Setelah dua Minggu di rumah saja. Beberapa hari ini hujan mengguyur tak kenal ampun. Tak ada yang tahu akan seperti apa hidup ini.