Selasa, 23 Juni 2015

DialoGue 1

Jingga : Kau tahu, dia tidak akan bisa!!

Biru : Apanya??

Jingga : Kehidupan barunya.

Biru : Kau jangan seperti itu.

Jingga : Aku bicara kenyatan, Biru. Dia bukan orang yang bisa merubah diri dalam waktu yang singkat. Dia seperti koala, Biru.

Biru :Ah, kau terlalu berlebihan. Aku juga sakit hati Jingga. Tapi aku berusaha untuk tak mendoakan jelek.

Jingga : Kau jangan terlalu polos. Tak ada salahnya kau mendoakan dia supaya kena karma!

Biru : Sudahlah..tak ada yang salah.

Jingga : Nah, itu dia. Berhentilah bertingkah jadi putri dalam dongeng, biru!

Biru : Aku tak berusaha untuk jadi apapun atau siapapun. Aku hanya jadi diriku sendiri. Berhentilah menyuruhku untuk jadi sepertimu. Aku bukan kamu, Jingga. Aku adalah diriku sendiri.

Jingga : Terserahlah..

Biru : Dulu aku selalu percaya apa yang orang bilang tentang diriku. Mereka semua bilang aku terlalu lemah, aku terlalu pemaaf, aku terlalu sensitif, aku terlalu tak bisa marah. Bertahun-tahun aku peduli ucapan mereka. Bertahun-tahun aku menganggap diriku “salah”. Tapi sekarang tidak lagi, Jingga. Tak akan kubiarkan seorang pun mengatur harus seperti apa aku. Kalau aku memang lemah, apa salahnya? Aku terlalu pemaaf, juga apa salahnya? Aku terlampau sensitive, apa salahnya pula? Aku tak bisa marah, apa salahnya? Ya..inilah diriku. Memang seperti ini aku. Aku tidak bisa berubah, Jingga. Dan aku tidak ingin merubahnya. Ini diriku. Ini aku. Aku bukan kamu, Jingga. Berhentilah berusaha membuatku sepertimu.

Jingga : Aku tak sedang mengupayakan apapun terhadapmu, Biru. Aku hanya ingin kau sedikit menggunakan isi kepalamu. Kau terlalu banyak menikmati cerita, Biru. Hidup ini bukan isi buku. Bukan pula layar lebar atau sekedar layar televisi. Hidup lebih dari itu. Ini dunia nyata, Biru. Bangunlah..!

Biru : Kau pikir selama ini aku tidur? Kau pikir mataku tak kubiarkan melihat isi dunia? Tidak, Jingga! Kau salah. Aku telah melihat banyak hal. Tapi cara kita memandang yang berbeda. Aku tak pernah memandang sesuatu seperti caramu memandang. Begitu pun kau. Aku memang kau, kau memang aku. Tapi kita beda. Sangat berbeda.

Jingga : Aku hanya ingin membantumu.

Biru : Aku tahu…

Jingga : Keluarlah dari semua ini.

Biru : Aku tahu…

Jingga : Banyak hal tertunda yang belum kau selesaikan.

Biru : Aku tahu, Jingga..

Jingga : Kenapa kau selalu tak mengijinkan aku untuk membantumu?

Biru : Bantuan macam apa? Yang kulihat adalah kau mengatasi semuanya dengan caramu sendiri. Biarkan aku menyelesaikannya dengan caraku.

JIngga : Dengan bertingkah seperti putri dalam dongeng? Sudah kubilang…Cinderella dan putri salju itu tidak ada, Biru. Mereka semua orang-orang bodoh yang mau saja diperlakukan tidak adil.

Biru : Aku bukan Cinderella, dan aku bukan orang bodoh. Berhenti bicara seperti itu..!

Jingga : Kau keras kepala.

Biru : Bukankah kau juga?

Jingga : Lantas, sekarang apa?

Biru : Apanya?

Jingga : Selanjutnya..

Biru : Ya berlanjut…

Jingga : Kau bisa?

Biru : Entahlah Jingga…aku tidak tahu.

Jingga : Hidupmu harus berlanjut.

Biru : Tentu saja.

Jingga : Kau tahu caranya?

Biru : Aku sedang mencari cara.

Jingga : Entah seperti apa aku harus memandangmu, Biru. Aku tak pernah mengerti dirimu…

Biru : Kau tak usah mengerti..

Jingga : Selalu itu yang kau bilang.

Biru : Tak ada keharusan untuk kau mengerti aku.

Jingga : Bukan itu maksudku. Aku hanya mengkhawatirkanmu.

Biru : Kau kenal aku. Sejak kapan aku perlu dikhawatirkan?

Jingga : Kali ini lain, Biru. aku merasakan hal yang lain. Aku mengkhawatirkanmu. Berjanjilah padaku kau akan baik-baiksaja.

Biru : Tentu saja. Memangnya ada apa denganku?

Jingga : Entahlah..perasaanku tidak enak.

Biru : Sudahlah..tidak apa-apa. Tidak akan ada apa-apa.



Jelaga, 240615

3 komentar:

  1. Hingga Dan biru dari satu sumber yang sama, tapi mereka mempunyai karakteristik Dan pemikiran yang berbeda..

    Nice post..

    Suka gaya bahasanya, simple, sederhana, Dan mudah dicerna..

    Teruslah menulis Dan berkarya, karna pena mu lah yang nantinya akan memberikan banyak perubahan pada pembacanya..

    Salaam, Cibunk

    BalasHapus
  2. Hingga Dan biru dari satu sumber yang sama, tapi mereka mempunyai karakteristik Dan pemikiran yang berbeda..

    Nice post..

    Suka gaya bahasanya, simple, sederhana, Dan mudah dicerna..

    Teruslah menulis Dan berkarya, karna pena mu lah yang nantinya akan memberikan banyak perubahan pada pembacanya..

    Salaam, Cibunk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bang Syarifudin XL94, terimakasih sudah jadi pembaca setia. Sukses selalu. Salam Kembali..:) :)

      Hapus

Setelah dua minggu di rumah saja

Setelah dua Minggu di rumah saja. Beberapa hari ini hujan mengguyur tak kenal ampun. Tak ada yang tahu akan seperti apa hidup ini.