Oleh : Noer Milansyah
Siang bermuram durja
Matanya yang sayu terlihat begitu rindu.
Matahari meninggalkannya pergi
Berkelana menyusuri langit dari pagi
Terkadang memang menepi tapi tak berhenti.
Siang kehilangan matahari
Pada terik yang tak pernah dia temui lagi.
Pada hangat yang dia rindui.
Pagi telah mencurinya
Mengajaknya lari
Menyisakan mendung di wajahnya
Pagi tak pernah mau mengerti
Siang butuh matahari
Dia beku,
Menggigil,
Dan sepi.
Matahari tak pernah kembali
Langit menelannya
Ruang Sunyi
11022015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar