Minggu, 18 Mei 2014

Layang-layang

Layang - Layang


Memang bukan musim layang-layang, musim hujan malah. Tapi tadi siang, ada anak yang menerbangkan layang-layang di jalan depan rumah. Sejenak teringat masa kecil, saya pun sering bermain layang-layang, walau hanya sekedar ikut-ikutan dengan teman lelaki dan hanya disuruh memegangi layangan waktu akan diterbangkan. 

Mengenang masa-masa itu adalah rehat sejenak dari "menjadi orang dewasa". Enaknya menjadi anak-anak, memiliki dunia yang bebas tanpa batas. Dunia imajinasi, dunia tawa dan ceria.
Jika dipikir-pikir, hidup ibarat bermain layangan. Sebelum layang-layang diterbangkan, kita harus tahu arah angin berhembus, kemana angin bertiup, kesana layangan diarahkan. Tak ubahnya seperti hidup. Sebelum kita melangkah, harus tahu kemana arah tujuan kita. Tujuan itulah yang harus dipikirkan. 


Kalau boleh dibilang, bermain layangan adalah seni memainkan benang dalam tiupan angin. Yang tangguh dan yang cerdik, dialah yang menang. Apa bedanya dengan hidup? Hidup juga, kalau boleh saya bilang, adalah seni memainkan emosi dalam semilir angin atau badai sekali pun. Yang tangguh dan yang cerdik, dialah yang menang. Dalam bermain layangan, dibutuhkan keterampilan untuk menjaga keseimbangan. Harus tahu kapan waktu menarik dan mengulur. Demikian pula hidup, harus tahu kapan saat untuk menarik, dan kapan saat untuk melepaskan. Yang pandai tarik ulur, dialah yang bertahan paling lama dalam permainan. Dan yang terlama itulah yang biasanya jadi pemenang. 


Ketika layang-layang masih terbang rendah, sangat sulit untuk dikendalikan. Berkali-kali jatuh kembali. tapi ketika layang-layang telah mencapai ketinggian tertentu, bergelut dengan angin yang bertambah kencang, akan semakin baik pulalah keseimbangannya. Semakin tinggi dan semakin kencang angin, maka semakin mudah untuk mengendalikan permainan. Mungkin seperti itu pulalah kita, jatuh bangun dalam pencarian arah dan tujuan, berkali-kali terseok, tersungkur, bahkan berkubang lumpur. Sakit, perih, luka, bahkan berdarah-darah. Tapi setelah kita menemukan jalan, setelah tahu arah tujuan, semakin seimbang pulalah setiap langkah yang dilakoni. 


Menarik benang layang-layang adalah melawan angin. Layang-layang yang terbang tinggi adalah layang-layang yang melawan angin. Hanya dengan berani melawan angin, layang-layang akan terus terbang dengan terarah. Sedangkan layang-layang yang mengikuti arah angin adalah layang-layang yang putus dan akan jatuh.


Ketika layangan sulit dikendalikan, jangan tergesa-gesa menyalahkan angin, tapi mungkin..kitalah yang harus lebih cerdik memainkan benang kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dua minggu di rumah saja

Setelah dua Minggu di rumah saja. Beberapa hari ini hujan mengguyur tak kenal ampun. Tak ada yang tahu akan seperti apa hidup ini.